PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21
A.Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
1. Pendahuluan
Sejak era pencerahan pada dekade 1560-an peradaban manusia mengalami perkembangan pesat berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbagai inovasi teknologi terus terjadi secara susul-menyusul berkat manusia mulai memproklamirkan diri sebagai pusat peradaban dengan mengandalkan akal budi. Rahasia alam pun terus berusaha diungkap dengan kekuatan pikiran manusia melalui ilmu pengetahuan atau sain, seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi yang keempatnya kemudian dikenal sebagai ilmu murni. Melalui penguasaan sain itulah kemudian manusia secara spektakuler mampu menemukan berbagai formula yang menjadi dasar pengembangan teknologi.
Lembaga pendidikan kemudian diandalkan untuk mempersiapkan dan bahkan menyediakan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan tuntutan masyarakat industri. Ini juga terjadi di Indonesia, terutama sejak merdeka pada pertengahan abad 20 setelah menjadi bangsa terjajah oleh kolonialisme bangsa Eropa yang lebih dulu memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Terdapat teori untuk menjelaskan peran teknologi dan media dalam suatu proses komunikasi pembelajaran, yakni apa yang disebut sebagai diterminisme teknologi dan media, yaitu anggapan bahwa teknologi dan media adalah berperan sangat menentukan dalam proses komunikasi pembelajaran. Beberapa karakteristik atau ciri-ciri teori diterminisme teknologi dan efek media ini antara lain:
a. Komunikasi pembelajaran bersifat searah atau dalam hubungan asimetris.
b. Media sangat berpengaruh, sehingga mendominasi dalam proses pembelajaran.
c. Media dipandang efektif dalam memindahkan pesan pembelajaran secara searah.
d. Khalayak atau siswa bersifat pasif dan senantiasa menerima secara apa adanya pesan yang disampaikan oleh media.
e. Peran guru dapat digantikan oleh media dalam suatu proses pembelajaran. Jadi dalam suatu proses pembelajaran, peran teknologi dan media sangat menentukan dan bisa menggantikan peran guru dalam menjalankan tugas-tugas mengajarnya.
2. TIK dalam Pembelajaran
Dari sudut pandang teknologi pendidikan, TIK memang terbukti memiliki sumber daya besar untuk membantu peningkatan kualitas pembelajaran. TIK sebagai media pembelajaran misalnya, memiliki keunggulan sebagai berikut. Sebagai media komputer yang memiliki fungsi multimedia (suara, visual, warna, tulisan, simbol atau lambang-lambang informal lain), mampu:
a. Memperbesar obyek jutaan kali dengan menggunakan mikroskop kamera, sehingga hasilnya dapat dilihat dengan jelas.
b. Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh ke hadapan peserta melalui ilustrasiilustrasi atau program video.
c. Menyajikan peristiwa yang kompleks, rumit, berlangsung dengan cepat atau sangat lambat menjadi lebih sistematis dan seherhana.
d. Memnampung sejumlah besar peserta untuk mempelajari materi pelajaran dalam waktu yang sama.
e. Menyajikan benda atau peristiwa berbahaya ke hadapan siswa tanpa risiko.
f. Meningkatkan daya tarik terhadap pelajaran dan perhatian peserta melalui penyajian pesan atau peristiwa tertentu.
g. Memberikan pengamatan langsung kepada siswa tentang suatu kejadian atau peristiwa.
h. Meningkatkan sistematika pengajaran, karena semua program sudah tersusun sesuai rancangan.
i. Memberikan sajian yang bersifat interaktif, sehingga siswa merasa seperti berinteraksi dengan guru atau temannya.
Antara sumber daya TIK dan kompetensi guru dalam memecahkan problem pembelajaran secara kolaboratif bisa diterapkan pada lembaga sekolah secara produktif. Kehadiran TIK sebagai media pembelajaran banyak membantu guru dalam berbagai hal, antara lain:
1) Meningkat interaksi. Dalam hal ini keberadaan media merupakan medium antara pesan dengan siswa, antara guru dangan siswanya. Dengan demikian kehadiran media akan meningkatkan kualitas interaksi antarsiswa guru dan siswa, siswa dan pesan.
2) Pembelajaran menjadi lebih menarik. Dengan media pembelajaran dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang siswa untuk berekasi terhadap penjelasan guru. Siswa bisa menjadi lebih aktif.
3) Pengelolaan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Dengan adanya media pembelajaran, guru dapat terbantu untuk tidak perlu banyak menulis atau mengilustrasikan di papan tulis. Ilustrasi dan tulisan dengan cepat diambil alih oleh peran komputer.
4) Meningkatkan kualitas pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran secara benar, tidak hanya membuat proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien tetapi juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara menyeluruh.
5) Proses pembelajaran dapat dilaksanakan di mana pun dan kapan pun. Program audio, video, komputer (offline dan online) adalah media pembelajaran yang dapat digunakan di mana saja dan kapan saja sesuai dengan kondisi dan situasi guru dan siswa.
6) Menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Pengenggunaan media yang dirancang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dapat menimbulkan sikap positif siswa terhadap proses pembelajaran. Hal ini terjadi, karena media dapat menyajikan pesan dengan konkret disertai dengan contohcontoh yang dapat meyakinkan siswa akan kebenaran suatu ilmu peengetahuan yang dipelajari.
Sebagai media yang terkoneksi dengan internet (jaringan) TIK berperan memberikan kontribusi pada pembelajaran, antara lain:
a) Mampu memberikan layanan informasi pembelajararan berbasis internet.
b) Menjadi media dalam model pembelajaran berbasis web (online)
c) Menjadi media dalam penyelenggaraan e-learning.
d) Menjadi media dalam sistem pendidikan dan pembelajaran jarak jauh.
3. Contoh Pembelajaran Berbasis Web
Argumen kaum cyber optimists yang memandang TIK adalah sumber daya penting, sedikit banyak memang tercermin pada aktivitas belajar dalam setiap lembaga sekolah. Sebagai contoh proses belajar berbasis web tampak di SMA Minggiran Kabupaten Sleman DIY yang terlihat antusias. Manifestasi antusiasme itu tercermin pada:
a. Memudahkan guru dan siswa dalam mencari sumber belajar alternative;
b. Bagi siswa dapat memperjelas materi yang telah disampaikan oleh guru, karena disamping disertai gambar juga ada animasi menarik;
c. Cara belajar lebih efisien;
d. Wawasan bertambah;
e. Mengetahui dan mengikuti perkembangan materi dan info-info lain yang berhubungan dengan bidang studi; dan
f. Membantu siswa melek ICT.
Dengan tersedianya informasi dalam jaringan internet, guru dan murid merasakan manfaatnya untuk selalu memutakhirkan pengetahuanya. Bagi guru yang kreatif dan mau meningkatkan profesionalismenya, akan sangat terbantu dengan adanya internet. Salah seorang guru yang masih muda mengaku selalu mencari informasi pengetahuan yang relevan dengan mata pelajaran yang diampunya dengan memanfaatkan internet. “Saya selalu berusaha mencari informasi pengetahuan baru terkait dengan kompetensi saya melalui google”, kata seorang guru muda ini berterus terang.
4. Media Pembelajaran
Melihat perkembangan media baru yang begitu pesat dan merambah pada aspek pembelajaran, terutama setelah kehadiran mesin pencari google, maka terjadi pelunakan sikap institusi sekolah terhadap kehadiran HP. Terutama HP berbasis android dan IOS ini menjelma menjadi media konvergensi, dalam arti satu perangkat HP bisa memiliki fungsi mencakup berbagai media komunikasi. Dengan HP berbasis android ini pengguna bisa mengakses berbagai informasi melalui jenis media beragam sekaligus, seperti radio, televisi, majalah dan Koran digital, serta berbagai media lainnya.
B.Integrasi Teknologi dan Media Dalam pembelajaran Abad 21
Interactive toolsatau media peralatan interaktif. Peserta didik di era digital menggunakan perangkat nirkabel bergerak (internet) dengan berbagai cara di dalam dan di luar aturan sekolah yaitu dengan memanfaatkan teknologi dan media informasi internet kapanpun dan dimanapun saat diperlukan. Misalnya, siswa membaca menemukan sumber belajar melalui sambungan internet di perpustakaan yang menyediakan jaringan nirkabel wifi untuk membuat catatan dari artikel Koran atau sumber belajarlain yang diarsipkan. Perangkat nirkabel ini memperluas dan memberikan pengalaman belajar lebih kepada siswa di luar metode nondigital. Interacting with others (berinteraksi dengan orang lain).
Penggunaan media komputer berbasis internet memudahkan siswa untuk mencari sumber belajar dengan mudah dan cepat dimanapun dan kapanpun. Ponsel pintar (android), tablet, dan laptop yang terhubung dengan saluran internet dapat digunakan untuk mengirim pesan berupa video, pesan suara, dan animasi. Selain itu juga dapat dimanfaatkan siswa untuk mendengarkan dan melihat video terkait pelajaran, mendengarkan musik, mencari informasi berita dan olahraga, serta untuk menonton video dan film musik terbaru yang diminati siswa.
Contoh pemanfaatan media dan informasi digital dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik adalah pembuatan blog tentang pemanasan global dimana mereka secara teratur bertukar komentar dan tautan terkait materi pemanasan global dengan peserta didik lain yang berada di seluruh penjuru dunia.Siswa tingkat sekolah menengah menggunakan wiki untuk berinteraksi dengan mahasiswa yang menanggapi kegiatan menulis mereka. Sementara peserta didiksekolah menengah kelas sastra di Amerika mengunggah podcast wawancara dengan penulis terkemuka ke situs web kelas.
C.Pemanfaatan Teknologi dan Media Informasi Dalam Pembelajaran Abad 21
Media digital mengembangkan dan meningkatkan kapabilitas guru untuk memenuhi berbagai peran dan tanggungjawabnya yang berhubungan dengan menjadi seorang pendidik. Media digital tersebut sebaiknya memberikan ruang gerak guru pada era digital untuk merencanakan dan menyediakan pembelajaran interaktif ketika berpartisipasi di dalam komunitas atau kelompok kerja guru dan praktik secara umum dengan sesama rekan pendidik. Potensi guru terkait tugas dan perannya di era digital yaitu sebagai berikut:
1. Interactive Instruction (Pembelajaran Interaktif)
Pembelajaran ini menunjukkan bahwa kegiatan seorang guru di era digital berisi presentasi yang kaya akanmedia interaktif. Sebagai contohkegiatan konferensi video digital secara langsung yangmendatangkan narasumber seorang sejarawan, novelis, dan pakar di dalam pembelajaran kelas. Catatan dan peta konsep dari sesi brainstorming terekam dalam media digital berupa laptop atau notebook dan secara instantlangsung dapat dikirim melalui email kepada peserta didik.
2. Personal Response System (PRS)
Penggunaan PRS selama pembelajaran mampu meningkatkan interaksi antara peserta didik dan guru di kelas guna menghasilkan hasil pembelajaran yang lebih baik. Penggunaan PRS pada dunia pendidikan diantaranyauntuk mengukur pemahaman siswa terhadap konsep, membandingkan sikap siswa terhadap ide-ide yang berbeda,memprediksi situasi dengan perumpamaan kondisi “Bagaimana jika…”(“What if”), dan memfasilitasi drill dan praktik skill(keterampilan) dasar. PRS juga dapat digunakan sebagai media umpan balik bagi guru dan siswa. Guru dapat menggunakan informasi ini untuk membimbing jalannya diskusiguna membuat keputusan pembelajaran yang dibutuhkan siswa.
3. Mobile Assessment Tools
Weinstein mengemukakan sumber komputasi seluler (mobile computing resources) memungkinkan guru untuk merekam data assessmen siswa secara langsung dalam perangkat seluler (mobile Device) yang mentransfer data ke komputer untuk membuat laporan. Sebagai contoh, perangkat digital seluler digunakan untuk membuat catatan operasional kemampuan membaca siswa SD atau data kinerja siswa yang diobservasi dalam presentasi, eksperimen di laboratorium, atau tugas tulisan tangan siswa.
4. Community of Practice (Komunitas Praktik)
Guru di era digital juga berpartisipasi dalam kegiatan community of practice(COP), dimana kelompok guru ataupendidik yang mempunyai tujuan sama dari seluruh penjuru dunia saling berbagi ide dan sumber daya.Interaksi berbasis internet ini memungkinkan guru untuk berkolaborasi maupun bertukar gagasan dan materi. Komunitas guru dapat mencakup pendidik yang mengajar dengan subjekpelajaransama, atau guru yang mengajar pada tingkat kelas yang sama.