BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makalah ini membahas tentang equity, efisiensi, dan economic. Dalam hal masalah ekonomi adalah masalah sehari-hari yang dihadapi semua orang (masyarakat), baik sebagai individu, kelompok, pemerintah atau pengusaha swasta maupun pejabat publik.
Masalah ekonomoi pada prinsipnya adalah masalah pemenuhan dan keinginan (konsumsi) manusia dalam kehidupan meliputi masalah-masalah ekonomi dengan berbagai latar belakang dan profesi yang menuntut keadilan (equity) setiap mekanisme pekerjaan .Dalam hal ini berkaitan dengan perilaku atau tindakan ekonomis (efisiensi), juga dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan masing-masing baik individu maupun perusahaan membutuhkan yang nama ilmu ekonomi (economic).[1]
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan equity ?
2. Apakah yang dimaksud dengan efisiensi?
3. Apakah yang dimaksud dengan economi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Equity (Teori Equity)Teori ini dikenal sebagai teori social reference group. Teori ini dipelopori oleh Zalemik (1958) dan dikembangkan oleh Adams (1963). Teori ini sering disebut teori keadilan dengan memfokuskan pada perbandingan relative antara input dan hasil dari individu lainnya. Jika tingkat rasio perbandingan seseorang menunjukan keseimbangan dengan rasio orang lain, maka ia akan merasa puas. Sebaliknya jika terdapat adanya ketidakadilan, orang kan merasa tidak puas, prinsip teori ini adalah seseorang akan merasa puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (equity). Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara membandingkan apa yang diperoleh dirinya dengan orang lain yang memiliki situasi pekerjaan yang setara.Terdapat beberapa elemen dari teori Equity yaitu : 1. Input adalah segala sesuatu yang bekerja, yang dirasakan karyawan sebagai sumbangan terhadap pekerjaan. 2. Outcome adalah segala sesuatu yang berharga, yang dirasakan karyawan sebagai “hasil” dari pekerjaannya. Misalnya : upah, status simbol, kesempatan untuk berprestasi 3. Comparison person adalah kepada orang lain dengan siapa karyawan membandingkan rasio input-outcome yang diperoleh. Comparison person dapat merupakan seseorang ditempat kerja yang sama atau lain, tetapi dapat pula dirinya diwaktu lampau. Menurut teori equity, seseorang akan membandingkan rasio input outcome yang diperolehnya dengan rasio input outcome yang diperoleh orang lain.[2]
B. Efisiensi ( Tindakan Ekonomis )
Tindakan ekonomi (efisiensi ) adalah tindakan penghematan atau tindakan yang menggunakan prinsip efisiensi, yaitu menggunakan input seperlunya untuk mendapatkan output yang diinginkan. Secara umum, efisiensi adalah perilaku pengendalian dari kemubaziran (dari sisi produksi ) dan ketamakan (dari sisi konsumsi ) atau menghindari hal-hal yang berlabihan dan tidak perlu.[3]
Efisiensi dalam ilmu ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah konsep yang terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses produksi barang dan jasa.
Sebuah sistem ekonomi dapat disebut efisien bila memenuhi kriteria berikut:
Tidak ada yang bisa dibuat menjadi lebih makmur tanpa adanya pengorbanan.
Tidak ada keluaran yang dapat diperoleh tanpa adanya peningkatkan jumlah masukan.
Tidak ada produksi bila tanpa adanya biaya yang rendah dalam satuan unit.
Definisi tersebut tidak akan selalu sama akan tetapi pada umumnya akan mencakup semua ide yang hanya dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia.
Sebuah sistem ekonomi yang efisien dapat memberi lebih banyak barang dan jasa bagi masyarakat tanpa menggunakan lebih banyak sumber daya. Dalam ekonomi pasar secara umum diyakini akan lebih efisien dibandingkan dengan alternatif lainnya. Yang pertama mendasar dalil kesejahteraan berdasarkan penyediaan kepercayaan oleh karena itu bagi yang menyatakan bahwa setiap pasar berkeseimbangan sempurna berdasarkan kompetitif adalah efisien (tetapi hanya ada bila tidak teradi ketidaksempurnaan pasar).
Kebijakan reformasi dalam ekonomi mikro adalah bertujuan membuat kebijakan yang mengurangi distorsi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi. Namun, tidak ada teori dasar yang jelas bahwa dengan menghapus distorsi pasar maka akan selalu dapat meningkatkan efisiensi ekonomi. Selanjutnya yang kedua berdasarkan dalil yang menyatakan bahwa jika ada beberapa distorsi pasar maka tidak dapat dihindari hanya dalam satu sektor saja yang akan bergerak ke arah yang lebih besar dalam kesempurnaan pasar terdapat sektor lain yang bisa menurunkan efisiensi.[4]
C. Economic ( Ilmu Ekonomi )
Ilmu yang mempelajari aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsinya, yang meliputi kegiatan investasi, produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.[5]
Sehubungan dengan hal di atas, maka ilmu ekonomi, menurut pengertian ini, dapat dikelompokkan menjadi beberapa kajian, yaitu:
Ekonomi Makro:
Membahas ekonomi Nasional suatu Negara, yang berkembang menjadi beberapa cabang, sepeerti moneter, perdagangan, perburuhan, sumber daya, dan sebagainya. Dalam perkembangan dan pengelompokkan ilmu, ini dikelompokkan menjadi ilmu ekonomi.
Ekonomi Mikro:
Membahas ekonomi suatu perusahaan yang terbagi menjadi beberapa cabang, sepeeti produksi, keuangan, pemasaran, dan sebagainya. Dalam perkembangan dan pengelompokkan ilmu, ini dikelompokkan menjadi ilmu bisnis atau ekonomi perusahaan.[6]
BAB III
PENUTUP
KesimpulanEquity sering disebut teori keadilan dengan memfokuskan pada perbandingan relative antara input dan hasil dari individu lainnya. Perasaan adil atau tidak adil diperoleh dengan cara membandingkan apa yang diperoleh dirinya dengan orang lain yang memiliki situasi pekerjaan yang setara.
Tindakan ekonomi (efisiensi ) adalah tindakan penghematan atau tindakan yang menggunakan prinsip efisiensi, yaitu menggunakan input seperlunya untuk mendapatkan output yang diinginkan.
Ilmu yang mempelajari aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsinya, yang meliputi kegiatan investasi, produksi, distribusi, serta konsumsi barang dan jasa.