BERCIUMAN SAAT PUASA


Tidak masalah berciuman bagi orang yang berpuasa jika tidak takut tergerak syahwatnya sehingga terperosok pada perkara yang dilarang (berhubungan suami istri).
 Aisyah berkata:

"Rasulullah SAW mencium dan bermesraan (mubasyarah secara bahasa artinya muqaddimah jima) ketika sedang berpuasa. Beliau adalah orang yang paling bisa mengendalikan syahwatnya."

Dan dari Umar bin Abi Salamah ia bertanya kepada Rasulullah SAW, "Bolehkah orang yang berpuasa mencium?"

Rasulullah menjawab:

"Tanyakan itu kepada Ummu Salamah (istri beliau)."

Ummu Salamah memberi tahu kepada Umar bahwa Rasulullah melakukan itu. Umar lalu berkata: "Ya Rasulullah, engkau telah diampuni dosamu yang telah lalu dan yang akan datang."

Beliau menjawab:

"Demi Allah aku adalah orang yang paling bertakwa dan paling takut di antara kalian kepada Allah."

Dari Umar bin Khattab RA ia bercerita:

Suatu hari aku sedang berhasrat, lalu aku cium istriku padahal aku sedang berpuasa. Aku pun mendatangi Rasulullah SAW dan berkata kepada beliau:

"Ya Rasulullah, aku telah melakukan perbuatan besar. Aku mencium istriku dalam keadaan berpuasa."

Rasulullah bertanya balik ke Umar:

“Tahukah kamu hukum berkumur dalam keadaan berpuasa?”

Aku menjawab, “Tidak membatalkan puasa.”

Rasulullah Saw menjawab,

“Maka mencium itu pun tidak membatalkan puasa.”

(HR Ahmad dan Abu Daud).

Sumber: Fikih Puasa, Syekh Yusuf Al-Qaradhawi.


LihatTutupKomentar